Breaking News

Ketua PP Blora dan Pentolan GRIB Jaya Semarang Diamankan Polisi, Kasus Apa? Sempat Memanas Januari

TRIBUNVIRAL||SEMARANG - Polda Jawa Tengah menangkap sejumlah pentolan organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kota Semarang. Namun, polisi belum membeberkan detail kasus yang melibatkan dua ormas tersebut.

"Betul, kami lakukan penangkapan terhadap ketua PP (Pemuda Pancasila) Blora dan beberapa orang GRIB, Ketua DPC Semarang," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, Minggu (18/5/2025).

Menurut Dwi, para pentolan ormas tersebut sudah ditahan.

“Ya kita lakukan penahanan," ungkapnya.

Kendati telah melakukan penahanan, Dwi masih enggan membeberkan siapa identitas pihak yang ditangkap dan kasus yang menyangkut ormas tersebut. "Mereka (dua ormas yang ditangkap) terlibat dua kasus berbeda. Detail kasus bisa konfirmasi ke Kabid Humas," katanya.Namun, saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto enggan membeberkan detail penangkapan ormas tersebut.

"Saya cek dulu," katanya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Pemuda Pancasila Blora sempat bersitegang dengan GRIB Jaya.

Bahkan, GRIB Jaya Jateng sempat menggeruduk ke Blora.Namun, perseteruan kedua kelompok itu berhasil diredam.Informasi yang beredar, penangkapan kali ini tidak terkait dengan kejadian itu.

Namun, masing-masing diamankan karena dikabarkan terlibat dalam penipuan.Polisi memang tengah menggencarkan razia preman dan pemalakan yang diduga dilakukan ormas.Dalam Operasi Aman Candi 2025 yang dimulai sejak 12 Mei 2025 lalu, Polda Jateng telah mengamankan ratusan preman.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto menyebut, preman yang telah ditangkap sebanyak 174 orang selama lima hari operasi.

"Iya sudah ada 174 preman ditangkap," katanya, Sabtu (17/5/2025).Tak menutup kemungkinan, jumlah preman yang ditangkap bakal terus bertambah karena operasi bakal berakhir pada akhir Mei 2025.

Artanto mengungkapkan, operasi ini dilakukan sebagai upaya memberantas premanisme agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terkendali.

Selian itu, operasi preman juga bertujuan agar iklim investasi yang di Jawa Tengah kembali nyaman bagi pengusaha.

Iya operasi ini agar menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi pengusaha di Jateng," jelasnya.

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Dwi Subagio mengatakan, telah menindak sebanyak 26 kasus berkaitan dengan premanisme.

Puluhan kasus itu terjadi di berbagai daerah di Jawa Tengah.Mayoritas para pelaku melakukan tindakan kejahatan berupa memeras kontraktor hingga korban merugi jutaan rupiah.

"Kami tangkap pula para pelaku pungutan liar yang memalak pengguna jalan," katanya, Sabtu (17/5/2025).

(RED//Andi Prasetyo)

 


Type and hit Enter to search

Close